Ketika kau ingin melihat kualitas iman seseorang, lihatlah bagaimana ia ketika tertimpa musibah.
Sepertinya saya pernah mendengarkan kalimat itu, tapi dimana ya? Lupa. Kira-kira 2 minggu setelah saya dinikahkan oleh papa saya dengan suami saya sekarang, belum lepas dari suasana bahagia keluarga kami, bahkan keluarga dari Jawa ada yang belum balik kampung, keluarga saya diuji.
Sebuah gudang besar yang menjadi tempat usaha dari orangtua saya, membara dari lantai 2 ke lantai 3, membakar apa saja yang ada di dalamnya, mata saya hanya bisa melihat petugas pemadam, keluarga, tetangga, dan siapapun yang disana mencoba memadamkan api yang sangat besar itu.
Saya tak bisa berkata apa-apa melihat tangisan shock dari Mama. Dan saya takut terjadi apa-apa pada Papa, yang tetap tenang melihat ini di TKP. Tapi satu yang membuatku kagum pada orangtuaku, yaitu iman. Bahwa harta hanya titipan, usaha yang kini besar, yang sudah dibangun puluhan tahun itu, dalam sekejap, hangus. Bila manusia gila harta yang mengalaminya, mungkin akan menjadi tidak sehat jiwanya.
Jika saya bilang orangtua saya hebat, itu benar. Satu, yang dikhawatirkan orangtua saya saat kejadian hanya satu, api tidak menyebar ke rumah2 tetangga. Dua, banyak sekali manusia yang ikhlas membantu memadamkan api, itu artinya, orangtua saya orang baik. Tiga, setelah kejadian, orangtua saya benar-benar tidak menampakkan kesedihan apapun atas musibah ini di depan orang2.
Walaupun kita tidak tahu rasanya, karena bukan kita yang mengalaminya, tapi kita bisa lihat kesedihan seseorang kan, apalagi dengan ujian seperti ini yang menurut saya.. kalau bukan manusia pilihan, mungkin akan lain ceritanya.
Disini saya bisa bangga dengan orangtua saya, karena, satu, tidak berlarut-larut dalam kesedihan, dua, langsung bangkit dengan optimisme yang sama, tiga, tidak pernah menyalahkan siapa-siapa akan kejadian ini.
Banyak sekali pelajaran yang bisa diambil dari kejadian ini, dan orangtua saya menceritakannya dengan lantang dan lagi2 membuat saya kagum.
โSabar dan ikhlas itu ilmu tingkat tinggi. Belajarnya setiap hari, latihannya setiap saat, ujiannya mendadak, sekolahnya seumur hidup, hadiahnya kebahagiaan.โ
Sekian,
Redblackophie
posted by Redblack Ophie
posted by Redblack Ophie
Ada yang berbeda sebulan terakhir. Yang semula tidur di kamar sendiri, sekarang insyaa Allah berdua. Yang semula kerja sendiri, kadang2 ada yang nemenin kalau pas suami kerja masuk siang. Apa? Suami? Hehe
Alhamdulillah wa syukurillah. Ya Robbi, jika tanpa izin-Mu, tidak akan bersatu kami. Cerita masa lalu kami masing-masing, dan dengan kehendak-Mu, maka kami bertemu dan mengikat janji suci di hadapan-Mu, di hadapan Papa, saksi, keluarga, dan semua tamu yang datang. Lelaki yang tahun lalu, aku bahkan belum tahu dia seperti apa. Yang aku tahu dia anak teman orangtuaku. Allah akan memisahkan yang tidak berjodoh, dan menyatukan yang berjodoh, lantas apa yang perlu dikhawatirkan?
Sebulan yang mengubah hidup ini menjadi lebih bahagia. Ada sosok yang melindungiku, menaungiku, membimbingku setelah orangtuaku. Sosok yang istimewa, yang menjadi pilihan orangtuaku, yang dipercaya bisa menjadi yang terbaik untukku.
Aku bahagia, setiap pagi melihat senyum candamu yang merekah, menasihatiku dengan kelembutan, mendengar keluh kesah dan menenangkan hati dan pikiranku, membantuku menyelesaikan sesuatu, pokoknya suamiku, dirimu begitu istimewa.
Entahlah, bagiku dia sosok yang benar-benar bisa menerima kekuranganku, melengkapinya, dan kami sedikit banyak punya selera yang sama. Dan itu sangat menenangkan dan menyenangkan. :)
Begitu menyenangkannya ketika dia kerja shift pagi, dia tidak berangkat sebelum aku selesai mandi agar bisa berpamitan. Aku sangat senang ketika sore aku melihat motor yang sudah diparkir di depan rumah ketika aku baru pulang kerja. Itu artinya, dia tidak lembur. Maafkan aku yang belum ada ketika kau pulang, karena jam pulang kerjamu 1 jam lebih dulu dariku.
Begitu menyenangkannya ketika dia kerja shift siang, paginya dia menyempatkan waktunya menemaniku pergi ke bank untuk melakukan transaksi, rutinitasku setiap pagi. Dia menungguku untuk makan siang bersama lalu berangkat kerja. Dia sangat menyenangkan.
Aku selalu senang ketika harus menyiapkan baju kerjamu, menyusun pakaianmu, menyiapkan piring untukmu, membuatkan minum yang kau mau, membangunkanmu di waktu2 yang kau minta untuk dibangunkan.
Suamiku, ketika dia pulang kerja malam, aku selalu ingin menunggunya pulang untuk makan malam bersama. Walau dia bilang, kalau aku lapar makan saja duluan.
Kata orang, di awal pernikahan adalah waktu untuk menyesuaikan kebiasaan, tak lepas dari seringnya cekcok untuk perlahan saling mengerti. Tapi sebulan ini, hidupku berubah menjadi pribadi yang merasa sangat bahagia sebagai istrinya. Alhamdulillah tak pernah ada cekcok. Dia, sangat menyenangkan dan menenangkan. :)
I love you, my husband! <3
posted by Redblack Ophie
Banyak nasihat tentang doa.
Jangan berhenti berdoa. Berdoalah dengan yakin bahwa Allah pasti akan mengabulkannya, sekarang, nanti, atau diganti dengan yang lebih baik. Doa saya setiap selesai sholat adalah doa-doa yang sudah ada di kepala sejak dahulu kala. Dan saya yakin berkat saya selalu berdoa, hidup saya selalu seperti apa yang saya doakan. Karena saya yakin Allah selalu mendengar doa saya.
Inilah doa-doa saya setiap selesai sholat :
- Istighfar
![]() |
Sumber gambar : http://tabungwakaf.com/istighfar-tak-hanya-untuk-meminta-ampunan/ |
- Doa kedua orang tua
![]() |
Sumber gambar : http://porsiwp.eumroh.com/2015/07/doa-untuk-kedua-orang-tua/ |
- Doa kebaikan dunia akhirat
![]() |
Sumber gambar : http://bernadaindo.blogspot.co.id/2012/09/tidak-hapal-semua-doa-ritual-hajibaca.html |
- Ayatul Kursi
![]() |
Sumber gambar : http://www.islamicinformations.com/2015/03/khasiat-dan-keutamaan-ayat-kursi-dalam-kehidupan-sehari-hari.html |
- Surat Al-'Alaq ayat 1-5
![]() |
Sumber gambar : https://hyunjaeiskai.wordpress.com/2010/05/01/artikel-al-quran/ |
- Doa saya :
Ya Allah, ampunilah segala dosa hamba dan dosa kedua orangtua hamba, serta dosa keluarga hamba. Jadikan kami orang-orang yang selalu berada di jalanMu. Berikanlah hamba kemudahan dalam segala urusan. Berikan kami rizki yang baik. Berikan hamba jodoh yang terbaik. Ya Allah kabulkanlah permohonan hamba. Aamiin
Saya merasa, ketika jalan saya mulai bengkok, Allah selalu memperingati saya supaya kembali lurus. Saya selalu merasa dimudahkan dalam banyak urusan. Saya selalu merasa dilancarkan rizki. Dan pada doa yang terakhir, itu masih rahasia-Nya. Pasti Allah akan memberikan jodoh yang terbaik ^^.
Wassalam..
posted by Redblack Ophie
Januari - Juli 2014 #latepost
Buat saya, bisa menyelesaikan Tugas Akhir alias Skripsi adalah suatu prestasi. Karena sejatinya skripsi bisa selesai karena adanya kemauan. Sekali saja saya malas, skripsi saya bisa-bisa terhenti di tengah jalan. Skripsi pun ada nilainya. Walau hanya 1 mata kuliah, ia menelan sebanyak 6 sks. Dan itu sangat berpengaruh pada hasil akhir IPK saya. Nilai sempurna pada skripsi adalah apresiasi tinggi bagi saya.
Saya senang ketika skripsi itu bukan hal yang harus dikerjakan secara berkelompok. Karena jujur, selama kuliah saya mengalami banyak hal gak enak soal kerja kelompok. Maka dari itu, saya setuju jika skripsi harus dikerjakan sendirian, yang artinya nilai yang didapat pun adil, tanpa ada yang 'nebeng' nilai.
Haha. Sepertinya artikel ini dibuka dengan mood yang jelek ya. Sebenarnya saya cuma mau berbagi kisah saya mengerjakan skripsi dari mulai cari judul sampai sidang akhir. Semoga bermanfaat ^^
- Topik Skripsi -
Di akhir semester 7, terus terang saya galau. Saya sudah punya bahan skripsi, yakni data penjualan. Mau saya apakan pun sudah terpikir. Tapi, gak sesuai dengan Lab yang saya mau.
Jadi di jurusan saya ada 3 lab, pertama PPSI, lupa kepanjangannya. Pokoknya tentang pengembangan SI lah, terus poin penilaiannya dititikberatkan pada dokumentasi ala ala SI banget. Pusing saya kalo masuk Lab ini. Hehe. Buku skripsi bakal tebel banget, tiap bimbingan kudu diprint? alamak bangkrut lah. Gak cocok banget buat saya lah pokoknya.
Lab kedua, DSS alias Decicion Support System, semua tentang analisis, teoritis, algoritmatis, uda kayak anak Science lah haha. Saya sedikit cocok, tapi saya gak suka hal-hal yang terlalu teoritis. Mati saya kalau dipertanyakan dari mana sumber2 teori yang saya dapat. Hahaha
Yang ketiga, E-Business. Disini tentang implementasi. Saya tertarik dengan lab ini, karena tidak banyak teori, yang penting implementatif, aplikatif, dan berbobot. Saya pengeeen banget masuk lab ini. Karena saya lebih tertantang untuk mengembangkan jiwa koding saya dibanding teoritis, analitis, deskriptif. Haha
Jadi, topik skripsi saya lebih cocok di Lab DSS. Saya punya data, dan saya analisa dengan algoritma tertentu. Tapi saya galau, saya gak mau tenggelam dalam pencarian teori2 yang kuat yang mendukung kemasuk-akalan topik ini. Analisanya kudu mendalam. T.T
Alhasil, saya kudu cepet2 nemuin dosen buat konsultasi.
- Nyari Dosen Pembimbing -
Sebelum liburan semester 7, saya memberanikan diri untuk menemui satu dosen yang berhubungan dengan topik yang saya punya. Beliau mendengarkan dengan sabar, dan mengatakan itu memungkinkan untuk menjadi topik TA.
Liburan semester 7, bisa cukup tenang dengan dimungkinkannya topik saya oleh seorang dosen. Tujuan pulang kampung pun jelas, salah satunya mengopy data penjualan yang akan saya pakai untuk bahan skripsi. Data itu dari toko keluarga sendiri sih. Hehe
Semester 8 tiba. Semester yang dikhususkan untuk skripsian bagi saya, karena sudah tidak ada mata kuliah lain yang perlu saya tempuh. Sudah tidak ada jadwal kuliah, hanya saya sendiri yang harus mengatur kapan harus ke kampus untuk bertemu dosen. Waw, suatu hal yang baru bagi saya, dan juga menantang. Haha
Minggu pertama semester 8, saya langsung ke dosen yang dulu bilang topik saya bisa dijadikan bahan skripsi. Datanglah saya ke ruangan ibu dosen. Kesimpulannya topik saya bisa dikembangkan, ditambahkan bobotnya karena terlalu sederhana. Di samping itu, utamanya saya belum dapat dosen pembimbing 1. Dosen yang sekarang masih dosen pembimbing 2. Dan Ibu dosen ini berada pada Lab DSS. Saya kan masih ragu untuk masuk Lab itu. T.T
Pembahasan dosen 1 dimulai, saya bilang ke Ibu dosen kalau saya tertarik dengan satu dosen yang sepertinya bisa dijadikan dospem 1. Dosen dengan mata kuliah yang sama dengan Ibu, tapi beda Lab, yaitu E-Business. Dosen ini dulu dosen pengganti ibu waktu ibu tidak bisa mengajar, dan menariknya, cara mengajarnya enak sekali dengan sesekali menyelipkan joke2 yang menghibur mahasiswa. Bapak Dosen yang baru pulang dari S3 di luar negeri, dosen senior, yang seharusnya bisa jadi pembimbing 1, dan yang terpenting dosen ini favorit saya. ^^
Ibu Dosen (selanjutnya disebut Ibu Dosen R) setuju, dan menanyakan ke staff TU, apakah Pak Dosen itu bisa dijadikan dospem 1, yang notabene baru pulang dari S3, apalagi Pak Dosen ini (kemudian disebut Pak Dosen E) sudah memiliki NIDN. Sudah tentu bisa dijadikan dospem 1. Dengan harapan bisa cross Lab, hihi, saya bisa masuk ke Lab E-Business jika Pak Dosen E bisa jadi dospem 1 saya.
Nah karena saya bakal ke Lab E-Business, Bu Dosen R menyarankan saya untuk bisa meng-embed ide saya pada sebuah aplikasi alias ngoprek aplikasi. CALL!! I get it! Seakan semua berjalan sesuai keinginan. Hihihi
Sekarang tugas saya adalah menghubungi Pak Dosen E untuk menjadi dosen pembimbing 1 saya. Tak perlu tunggu apa-apa lagi, langsung saya email Pak Dosen E. Dan voila! Sekejap ada balasan dari Pak Dosen E. Yeayyy bukan main senangnya, Bapaknya baik banget, dengan senang hati menerima saya, dan minta saya untuk menemui beliau secepatnya. Yuhuuuuu...
Esok harinya saya langsung menemui Pak Dosen E, dan saya resmi jadi anak satu-satunya alias anak bimbingan tunggal dari Pak Dosen E. Soalnya gak ada yang tau sih kalau Pak Dosen E bisa jadi pembimbing 1. Hahaha
-----------------------
To be continued....
posted by Redblack Ophie
Jaman sekarang yang paling mahal adalah apa? Sesuatu yang selalu dibutuhkan untuk membuka apapun. Yang katanya bebas pulsa, yang katanya free, yang katanya gratis, bisa diakses dimanapun dan kapanpun. Jawabannya adalah DATA.
Yang dibeli paket data, jadi ya bisa buka apa aja. Kalo paket data abis, atau lagi gak bisa konek, tiba2 hidup jadi sepi. Hahaha
Pertama kenal internet lewat HP ya jaman SMP. Duh kalo diinget-inget, harga data itu mahal banget. 25 ribu aja cuma dapet berapa MB. Dan itu sekali buka aja uda abis. Gila-gilaan deh dulu kalo mau internetan lewat HP. Jaman SMA juga gitu, mahal euy. Mungkin karena saya tinggal di daerah, yang dimana kekuatan sinyal dikuasai oleh satu operator. Kalo pake operator lain lemotnya minta ampun. Jadilah kira2 dalam sebulan pemakaian pulsa kira2 sekitar 300 ribuan per bulan. Hmmm.. mama, maafkan aku T.T
Jaman kuliah, saya mulai mengenal kekuatan sinyal operator lain karena saya kuliahnya di Jawa. Beeehh kalo dibandingkan dengan operator yang kemarin, hematnya bisa sampe 10 kali lipat kali ya. Dulu saya pernah pake operator yang menawarkan harga 35 ribu untuk akses data unlimited dalam sebulan. Secara kecepatan juga gak kalah dibanding yang kemaren. Jadilah saya mulai hemat dalam pengeluaran pulsa. Harga paket data semakin naik, tapi paling mentok 60 ribu lah untuk operator ini. Ditambah dengan banyaknya wifi gratis di Jawa. So much saving my money.
Lulus kuliah, pindah ke Jakarta. Kerja disana. Lebih banyak lagi pilihan operatornya. Saya punya satu HP utama yang berisi nomer HP saya yang tidak berubah sejak dulu. Karena kalau dunia kerja, kita butuh pulsa buat telpon jadi gak bisa ubah2 nomer lagi. Yang artinya, saya butuh HP lain khusus untuk bersosial media. Jiah. Nambah 1 lagi deh, seakan DATA menjadi kebutuhan primer kita. Ya sudah begitulah berjalan. Jadi untuk nomer utama tiap bulan 50rb, dan untuk paket data tiap bulan 50ribuan juga. Saya bisa hemat paket data karena di kost-an saya ada wifinya.
Jadi naiklah budget itu menjadi 100 ribu per bulan untuk pulsa. Dengan catatan bisa digunakan untuk telpon/sms dan data.
Nah sekitar 5 tahunan tinggal di Jawa + Jakarta, saya terbiasa dengan dana yang hemat untuk membeli paket data. Sepulang kembali ke tanah kelahiran, operator yang biasa saya pakai untuk internetan tu lemotnya gak ketulungan. Mengingat dunia maya sudah seperti dunia nyata yang seperti kita tidak bisa hidup tanpanya (APASIH!), jadi saya stres sendiri. Hanya satu operator yang bisa diandalkan disini, ya itu, yang dulu. Tapi harganya cuyyy, MAHAL.
Selama 3 bulanan, saya cukup sabar dengan kondisi internet saya yang lemot. Saya belum move on ke nomer HP saya yang lama untuk dipakai buat internetan juga. Dia hanya saya gunakan untuk telpon/sms, dan nomer tetap yang tidak pernah berubah.
Saya melihat adek saya yang internetnya lancar, tapi paket datanya itu harga 100rb, dan itu kuota bukan unlimited. Saya liat temen yang juga internetnya lancar, ya sama, pake paket data yang itu juga. Yah.. Mereka sudah terbiasa dengan tarif segitu. Nah saya? Paket inet lebih dari 50rb aja menurut saya mahal.
Akhirnya suatu hari temen saya kasih tau kalau dia pake kartu prabayar yang khusus buat DATA, yaitu 50rb per bulan + pajak 5rb. Langsung deh saya move on ke program prabayar itu, dan sampai sekarang masih saya pakai. Lebih mendingan dibanding operator sebelumnya. Haha
Alhamdulillah dalam sebulan cuma ngeluarin uang buat pulsa sebesar 50rb + 50rb + 5rb = 105rb. Hemat boook!
-------------------
Ini cuma tulisan iseng aja untuk ngisi waktu luang saya haha. Sekalian saya cerita kalau DATA itu sudah seperti kebutuhan primer dalam hidup saya. Pasti kamu juga kan? :D
posted by Redblack Ophie
Satu pembahasan yang sedikit berat tapi bakal dirasa sangat bermanfaat bagi saya dan teman-teman dekat saya di sebuah grup chat WA.
Secara tiba2 seorang teman menanyakan tentang kewajaran praktek bunga-bungaan pada sebuah transaksi kredit. Maksud dia wajar karena penurunan angka rupiah dari tahun ke tahun. Maksudnya ketika kita meminjam uang 5 jt tahun ini, tidak akan sama dengan nilai 5 jt tahun mendatang. Jadi apakah itu wajar dengan adanya rate untuk mengadilkan nilai uang yang telah dipinjam?
Sebagai manusia, hendaknya kita tidak boleh berprasangka buruk tentang pemikiran teman. Mungkin dia bertanya karena benar-benar ingin tahu tentang kenapa praktik seperti ini diharamkan dalam agama Islam. Dalam agama saya, hal seperti ini disebut praktek riba. Dan itu sangat amat diharamkan.
Sontak saya mencoba membalas pertanyaan teman saya disana. Saya bukan manusia yang tahu segalanya, namun semoga pemahaman saya benar dan jika salah mohon diperbaiki.
Mengenai adil-tidaknya nilai uang, jika dibayar dengan bentuk mata uang, sudah jelas tidak adil. Jangankan untuk 5 tahun mendatang, nilai uang hari ini dan besok saja sudah berbeda. Maka dari itu, kalau mau ADIL, metode yang diajarkan dalam agama islam adalah, peminjaman berbentuk emas. Jika meminjam 5 gram emas, ya sudah nanti kembalikan dengan 5 gram emas. Impas! Karena berat gram emas akan tetap sama hingga tahun2 mendatang. Mau harga emas turun kek, naik kek, yang jelas 1 gram ya tetap 1 gram. Gimana? Adil?
----------------------------------
Lalu ada hal yang mengganjal di hati dan pikiran saya dalam sebulan terakhir, melihat nilai tukar rupiah yang turun naik setiap harinya, dan juga pernah diceritakan oleh seorang teman, kalau ada orang yang kerjanya nuker2in mata uang. Misal, waktu dollar turun, uang ditukar ke dollar, waktu dollar naik, uang ditukar ke rupiah. Dengan begitu jumlah uang akan terus meningkat. Dan saya, dengan lugunya hampir kepikiran untuk melakukan praktek ini. Dan bertanyalah saya di grup tadi, apakah praktek ini haram?
Dan satu teman saya menjawab dengan tegas bahwa itu HARAM. Karena komoditi yang diperjual-belikan adalah uang. Astaghfirullah hal adzim.. Hampir saja saya ikut mencoba praktek itu. Membungakan pinjaman untuk memperoleh keuntungan itu haram hukumnya. Sama dengan praktek ini, memainkan uang untuk mendapatkan keuntungan sangat DIHARAMKAN. Alhamdulillah dapat ilmu lagi dari temen-temen di grup ini. Super!!
---------------------------------
Ada sebuah pertanyaan lagi yang kontroversial.
Jadi teman saya pernah dikasih tau sama seseorang, kalau kredit itu mempermudah bagi yang kesulitan ingin memiliki rumah. Karena islam mengajarkan adil dan tidak mempersulit. Anggap saja bunganya untuk balas jasa.
Temen yang lain menjawab, yep, kredit itu boleh, asal tidak menganut asas riba. Gunakanlah cara kredit yang dianjurkan dalam islam. Perbedaan proses peminjaman di bank konvensional dan di bank syariah itu terdapat perbedaan. Kalau di bank konvensional, pasti pakai bunga2. Sedangkan kalau bank yang menganut paham syariah, adanya akad di awal mengenai jumlah pinjaman yang akan dibayarkan nantinya. Misal, harga rumah 100 jt, dibeli oleh bank syariah dan dijual lagi kepada peminjam dengan harga 110 jt. Jadi bank syariah mendapatkan keuntungan 10 jt dari hasil penjualan rumah tersebut. Nah angka 110 jt inilah yang akan dicicil oleh peminjam tanpa ada biaya tambahan lainnya. Yang kayak gini kan komoditinya bukan uang, tapi barang, yaitu rumahnya.
Waw!! satu ilmu lagi saya dapatkan.
-------------------------------------
Satu malam yang sangat berfaedah di grup ini. Pembahasannya bener-bener menambah ilmu bagi yang belum tahu. ^^
Oiya, di pegadaian ada tabungan emas lho. Jadi pengen nyoba nih.
Jadi, isi tabungannya bukan dalam bentuk uang rupiah, tapi dalam bentuk gram emas. Nah, kalau begitu kan nilai tabungan kita tidak dipengaruhi oleh waktu. Tetep aja sekian gram.
Sekian dulu ya readers..
Wassalam.
posted by Redblack Ophie
Singa Udara dari dulu sampai sekarang masih aja penuh kritikan dari penumpangnya. Banyaaaak banget yang ngeluh di medsos ngomongin tentang Singa Udara. Apalagi baru-baru ini, ada armadanya yang tergelincir.
posted by Redblack Ophie on kurus, mitos
Dari lahir sampai jaman kuliah badan ini gak pernah lebih dari 48 kilo. "Enak banget kamu makan banyak, tapi badan segitu2 aja. Nah kita, ngemil dikit langsung melar", kata siapapun yang ketemu, terkhusus para wanita dewasa yang pengen kurus. Saya juga tidak tahu kenapa. Semoga bukan karena apa2 kenapa koq saya gak bisa gemuk. Hehe
posted by Redblack Ophie on hikmah, jakarta, karisma, pengalaman kerja, percaya diri
Meski berakhir dengan kesan yang kurang mengenakkan, di sisi lain dampak positif dari pernahnya bekerja disana telah banyak terasa. Tentu hal yang mengecewakan adalah dari segi birokrasinya yang kurang menghargai keberadaan pekerja yang sudah berkontribusi positif terhadap pencapaian perusahaan. Tak ada yang kebetulan, semua sudah diatur oleh yang Maha Mengatur. Yang sungguh saya syukuri adalah pernah bertemu teman-teman super yang sangat apresiatif satu sama lain sehingga tingkat percaya diri saya ketika bekerja disana meningkat drastis.
posted by Redblack Ophie on jakarta, karyawan, keluarga, wirausaha
"Kok pulang?"
"Disana mau kerja apa?"
"Bukannya disana malah susah ya cari kerja?"
"Sayang S1 nya.."
"Terus buat apa kamu kuliah sarjana kalau ujung2nya jualan?"
Itulah yang ditanyakan teman-temanku akhir-akhir ini. Diriku pun, dulu sempat bertanya demikian.
Tapi sekarang kebalikan.
"Kok gak pulang?"
"Kamu kerja apa koq gak bisa pulang?"
"Disini memang gaji tinggi, tapi biaya hidup juga tinggi. Biaya pulang juga mahal, kan?"
"Bagaimana cara kamu mempersembahkan S1-mu untuk orangtua?"
The best one is the last question! That one came from the deepest of my heart.
Alasan no 1 -ku untuk pulang adalah karena orangtua memintaku untuk pulang. Dan memintaku untuk membantu mengelola usaha orangtuaku.
Yap. Aku adalah satu-satunya anak yang kerja di perusahaan a.k.a karyawan. Sekarang aku kerja di ibukota Indonesia, di Jakarta. Kota yang katanya keras. Ribuan orang mengadu nasib disini. Dan aku seorang PEREMPUAN. Orangtuaku berada di Kalimantan.
Basic keluargaku adalah BERDAGANG. Kakak pertamaku juga sudah punya toko sendiri. Dan hidupku selama ini dibiayai oleh hasil usaha dari orangtuaku ini.
Aku ingin mengajakmu untuk mengambil sisi berbeda tapi memiliki inti yang sama antara bekerja sebagai karyawan, dan memiliki usaha sendiri.
Mengapa di usia tertentu seorang karyawan harus pensiun? Karena memang sudah waktunya untuk regenerasi. Mengapa? Karena produktivitas pasti berkurang dan perlu lebih banyak istirahat. Pada keadaan demikian, pasti suatu hari beliau ingin memetik buah manis dari hasil kerja di masa mudanya. Siapa buah itu? ANAK. Anak yang dibesarkan dengan kasih sayang, yang diharapkan bisa merawat dan peduli dengan orangtua yang nanti tidak bisa memberikan penghasilan seperti waktu dulu. Anak haruslah bersiap-siap untuk setidaknya sama atau lebih sukses dari orangtuanya.
Ya, memiliki usaha sendiri bukan berarti tidak memiliki usia pensiun. Pada usia tertentu, orangtua yang bukan karyawan pun, produktivitasnya akan menurun. Pada waktu itulah, anak seharusnya menghargai betapa kerasnya perjuangan orangtua untuk mencapai titik sekarang. Dan ketika orangtuamu memanggilmu pulang? Apa aku harus menolak? Gajiku sekarang sangatlah jauh jika dibandingkan dengan penghasilan orangtuaku. Aku bahkan belum pernah memberi uang pada orangtuaku. Justru orangtua yang tak tega dan masih memberiku sangu. Lantas buat apa aku jauh-jauh bekerja dan tak menghasilkan apa-apa?
Teman-teman, mengertilah~ Bekerja membantu mengembangkan usaha orangtua bukan suatu hal yang percuma. Pikiran orangtuaku akan lebih ringan, raga orangtuaku akan lebih banyak beristirahat, dan batin orangtuaku akan sangat bahagia. Selain itu akupun akan siap sedia di rumah, jadi aku akan selalu tahu bagaimana kondisi kesehatan orangtuaku.
Apa gunanya S1? Apa anak S1 gak boleh dodolan (jualan)? Bahkan waktu aku kuliah pun, sepertinya lulusannya diarahkan menjadi seorang enterpreneur. Apa aku salah nangkap? Berarti sekarang saatnya aku untuk menerapkan ilmu manajemen dan kepemimpinan itu, bukan?
Aku lulusan Sarjana Komputer, and absolutely I can apply my lessons into this sector too, right?
EH LUPA, DI JAKARTA LAGI MARAK KARYAWAN RESIGN UNTUK JADI GO-JEK. BAHKAN MANAGER PUN MEMILIH UNTUK JADI GO-JEK. Mungkin bisa di-googling alasannya kenapa.
Jika aku disini terus, aku hanya bisa pulang 2 kali setahun. Dan waktu bersama orangtua tidak lebih dari 10 hari. Gajiku habis hanya untuk bertahan hidup disini, yang biaya hidupnya tinggi.
Aku ingin menikmati weekend-ku selalu bersama keluargaku. Pengalamanku bekerja setahun disini pasti berarti. Agar aku tahu rasanya bekerja di bawah perusahaan dan kerja penuh tekanan dan pikiran. Dan yang utama adalah ilmu manajemen kerjanya yang lebih modern.
Kalau kata di Jepang, wanita sekolah tinggi bukan untuk berkarier, tapi untuk mendidik anak, itulah karier tertinggi mereka.
And for my lovely parent, just wait a little bit longer for my coming very soon ^^.
posted by Redblack Ophie on hikmah, jakarta, kerja, kost, pribadi, syukur
Marhaban Yaa Ramadhan~
posted by Redblack Ophie on junior masterchef indonesia, team work
Selepas menonton acara Junior Masterchef Indonesia season 2 episode 4, saya mendapat pelajaran berharga darinya. Episode ini tentang team work alias kerja sama dalam tim. Seperti season sebelumnya pada episode 5 (kebetulan saya selalu mengikuti acara ini dari season 1), sang kapten berhak memilih anggotanya. Secara logika, pasti kapten memilih orang-orang terbaik untuk menjadi anggotanya. Tujuannya, ya biar menang! Ya to?
![]() |
season 1 episode 5 |
![]() |
season 2 episode 4 |
posted by Redblack Ophie on cuti, jakarta, keluarga, kerja, kuliah, liburan
Kurang lebih dua bulan ini saya telah bekerja di salah satu perusahaan IT di Jakarta. Rasanya benar-benar berbeda. Tugas kuliah dan kerjaan emang beda banget. Beruntung, waktu kuliah dulu kami sudah sering mengerjakan tugas di kampus sampai malam hari, jadi agak terlatih untuk bekerja lembur. Dan terasa santai sekali ketika saya bisa pulang tepat waktu (kalau di kantor saya jam kerja sampai jam 5 sore). Di bulan pertama, saya sebagai karyawan baru, masih memasuki fase pelatihan mengenai pekerjaan apa yang akan saya kerjakan nantinya. Beruntungnya lagi, kerjaan saya sangat cocok dengan latar belakang jurusan kuliah saya, jadi saya tinggal mengulang saja materi dan dengan tambahan praktik secara nyata disini.
posted by Redblack Ophie on jakarta, kerja
Entah berapa kali aku denger kalimat kayak di judul ini. Bener2 sering kedenger waktu temen2 atau sodara2 ngucapin congraduation sekitar dua bulan lalu. Setelah resmi menjadi pengangguran pada 20 September kemaren, uda pasti kita2 para fresh graduate lagi seneng2nya nyari kerjaan. Uda bukan jadwal kuliah lagi tuh, tapi jadwal Jobfair yang menuhin pengingat2 di hape atau laptop. Di chat group juga omongannya tentang Jobfair, mau kesana hari apa, jam berapa. Di facebook yang dilike page2 tentang lowongan kerja. Yah begitulah.
Kerja ama kuliah emang dua hal yang berbeda. Di kerjaan, kita dituntut bisa karena kita digaji. Baru kali ini dah ngerasain punya atasan. Kebetulan 2 minggu training ini sejajaran meja ama atasan. Hadeh kocak banget dah. Kalo pas ada atasan aja sok serius belajarnya. Coba pas lagi pergi, browsing2 gak jelas gitu. Ngobrol cekakaan dah ama senior2 gitu. Ya begitulah kerja..
Buat yang baca ini nih, doakan aja si Ophie ini betah kerja disini. Selalu sehat. Dan bisa berkembang dengan baik. Serta selalu dalam lindungan Allah Subhanahuwata'ala. Aamiin
Selamat datang di dunia baru, Pi! ^^
posted by Redblack Ophie on hiburan, kereta api, menteri perhubungan
Waktu itu Pak Ignasius pernah menjadi pembicara saat pembekalan wisudawan/ti di kampus saya. Beberapa hari yang lalu, salah satu teman ngomong, "Harusnya dulu kita foto sama Pak Ignasius, Pi!". Iya yaaaa (batinku). Jadi setidaknya punya koleksi foto sama orang pentingnya Indonesia. Hahaha
Pertanyaannya, siapa yang bakal menggantikan Pak Ignasius Jonan pada jabatan sebelumnya? Yakni Direktur Utama PT KAI. Ya jelas tentu kalau tidak Budhe (panggilan akrab ke temen. baca : Dita), ya Ikar. Kenapa? Karena mereka sudah katam tentang perkeretaapian Indonesia. Hahahahaa
Betapa tidak, yang kami ketahui mereka berdua selalu menaiki kereta untuk pulang pergi kampung halaman. Sepertinya jadwal kereta api sudah berada di luar kepala mereka. Beberapa bulan lalu pun, trip kami dalam mengisi liburan terakhir sebelum wisuda, mereka-lah yang menguruskan tiket kereta untuk pulangnya. ^^v
Siap-siap balik ke Surabaya |