Archive for November 2013

Orang Lain Tetaplah Orang Lain


posted by Redblack Ophie on ,

No comments


Ah yeah, Hyung!
Sampai kapan si Opi maunya cuma diterima aja.. Gak selamanya orang bisa nerima kita apa adanya.. Jangan maunya dimengerti terus, Pi.. Cobalah jadi menyenangkan bagi orang lain.. Memang mereka mengerti sifat kita, tapi mereka akan lebih senang bila kita lebih baik dari sifat itu.. Lebih sabar.. 

Umur sudah kepala 2, Pi. Lebih 1, tahun depan InsyAllah lebih 2 biji.. Umur segitu udah bukan remaja lagi, harusnya udah dewasa, Pi.. Orang lain tetaplah orang lain.. Mereka juga bisa hidup tanpamu.. Tapi kamu harus punya orang-orang yang nyaman denganmu.. Semua untuk hidupmu sendiri.. 

Ah yeah, Hyung!

Bismillah.. #BelajarMenjadiLebihBaik

Di Baluran, Sumringah itu Berhamburan!


posted by Redblack Ophie on , , ,

No comments

Taman Nasional Baluran, 18-19 Juni 2013

Jalan menuju penginapan
Nyampe di Pantai Bama masih bisa nyolong background keren ini :D
Sumringahnya itu lho rek bikin seneng ngeliatnya ^^
(dari atas kiri ke kanan) Mums, Djay, Om, Adis. Foto keluarga ta lapo iki :v
Acara kami adalah untuk menyenangkan hati kami :)
Bebaskan diri dari penatnya tugas kuliah.. saatnya reflekskan otot-otot kitaaaaa..
Backgroundnya keren banget, rek.
Ini burung merak bukan ya? cantik banget.
Siap-siap pulaaaang.. Si Om tuh (pojok kanan atas), waspada didekatin monyet waktu itu xD

Bersiaplah besok kita harus bangun subuh untuk berjalan ke pantai.. Suasana gelap itu diiringi suara-suara binatang dan kita tak tahu apakah di sekeliling kita ada yang lain? Langit mulai terang dan terlihat jejak kaki. Nampaknya sekumpulan hewan habis lewat sini. Melihat ke belakang, tempat penginapan sudah tidak terlihat, begitu juga pantai itu tak jua nampak.. Jalan masih panjang.. walau kita berjalan sudah begitu panjang..

Pagi yang meresahkan.. Ungkapan gelisah dan keluhan.. Seberapa jauh lagi kita berjalan? Yang pada akhirnya kita mencapai tempat yang ada di foto-foto itu.. 

Disini lelah itu dalam sederhana.. Sederhana yang kumaksud adalah kalian.. Alam bisa membuat kita bahagia.. 
Lihatlah betapa indahnya ciptaan Tuhan.. Ya benar, buah tangan yang paling indah adalah kenangan.. Kapankah lagi kita mengukirnya di bentangan alam? Canda tawa itu hanya kita yang merasakan.. Saat itu.. Di pantai ini.. Di hutan ini.. Di bis yang bergantian membawa kita dari kota Pahlawan hingga kota Pahlawan.. Akan kutagih lagi petualangan kita.. Di tempat lain yang sederhana namun membahana..

Terima kasih.. Sejujurnya aku sangat menyukai perjalanan.. Terima kasih untuk tempat yang jauh.. Sangat membuatku menikmatinya.. Aku suka saat melintasi jalan.. Aku suka..




Terima kasih sumringahnya! Acara ini dibuat oleh kita sendiri, dan untuk kita ^_^



Choi Daniel ^_^


posted by Redblack Ophie on ,

No comments


Oh Boy, why are you so so so soooo cuuuutee!!!
Choi Daniel, in Kdrama titled "Ghost", I saw him but it didn't make me interest in him. But when I saw kdrama titled "School 2013", I saw him as a teacher with a lot of charisma.. 
And then I looked for any drama of him.. I found "Baby Faced Beauty". And he was a cute boy there.. Oh baby, he was so cute.. ^_^



Good luck for your success, Oppa!!
I like your smile ^_^

Jangan Lupa Makan, Nak!


posted by Redblack Ophie on , ,

No comments

Saya sekarang sedang berada jauh dari orangtua dalam rangka melanjutkan pendidikan setelah lulus SMA kurang lebih 3,5 tahun yang lalu. Saya anak kedua. Pentingkah saya memberitahu anda? ^_^

Begini ceritanya. Karena saya anak kedua, saya tidak sering ditelepon oleh orangtua seperti seorang anak sulung yang sehari-harinya selalu ditanya ngapain aja, sudah makan belum, gimana kabarnya? sehat?, dll. Saya hanya ditelepon sesekali saja ketika mungkin orangtua sedang kangen atau ketika saya yang meminta untuk ditelepon.

Ketika saya menerima telepon yang jarang tersebut, dan ditanyakan "Uda makan belum? Gimana kabarnya? Sehat?", itu sudah cukup membuat mata ini berkaca-kaca. Saya tidak tahu bagaimana perasaan anak yang setiap hari ditelepon ibu atau bapaknya, mungkin air matanya cukup untuk memenuhi satu botol air mineral yang kosong. Kadang-kadang ketika saya berada di sebelah teman yang sedang menerima telepon dari ibu/bapaknya itu cukup membuat saya sedikit iri. Tapi sebenarnya kasih sayang orangtua tidak bisa direpresentasikan serta merta hanya dengan intensitas telepon untuk menanyakan kabar kita.

Di tahun pertama saya kuliah, Papa saya datang ke kota ini dan berkunjung ke kampus pada malam hari yang saat itu saya sedang mengerjakan tugas bersama teman-teman di aula asrama kampus. Dan ketika itu saya ingat benar Papa saya dengan sumringahnya bilang, "Wah, Opi tambah seger ya badannya. Papa itu tahunya kamu pulang malam terus, dikira bakal tambah kurus.". Betapa senangnya wajah itu dan sangat terlihat bahwa kesehatan saya menjadi kelegaan tersendiri bagi kekhawatiran mereka. Papa saya sampai-sampai datang ke kampus untuk melihat kegiatan di kampus, beliau sedikit tidak percaya dengan kegiatan saya. Bisa jadi saya hanya cangkrukan dan main-main. Beliau juga sangat lega melihat keramaian mahasiswa yang berada di aula asrama, mungkin dikirain ketika malam itu sudah sepi dan berbahaya. Tapi ya beginilah kampus ini, sepertinya ketika kamu berkuliah disini, kamu bisa berubah menjadi manusia malam. hehe

Sejujurnya saya baru memikirkan ini sekarang, bahwa orangtua sangat berharap kondisi kita dimana saja sehat wal afiat. Setelah mendengar ungkapan-ungkapan dari orangtua saya ketika bertemu setelah sebelumnya berpisah beberapa bulan. Mungkin sebelum-sebelumnya hanya memikirkan kuliah dan senang-senang saja. Huft

Alhamdulillah saya selalu diberikan kesehatan oleh Allah Subhanahuwata'ala sehingga saya jarang sakit. Saya selalu bertekad jangan sampai tidak makan berat kurang dari 3X sehari. Tapi kadang-kadang juga ternyata kemalasan makan itu menghampiri. Sebenarnya saya selalu teringat orangtua saya ketika saya malas makan, betapa sedihnya mereka ketika tahu kita tidak makan teratur, nanti kalau sakit tambah susah lagi. Setidaknya kita bisa mengurangi kekhawatiran mereka dengan makan yang teratur setiap hari. 

Soal kecukupan gizi, harus kita yang mengaturnya demi senyum orangtua. Selain itu juga kita harus berhati-hati dalam berkendara, gan! Meskipun saya sudah berusaha untuk menjaga pola makan, tapi kejadian saya kecelakaan semester kemarin, cukup membuat saya menyesal telah memberi kabar buruk ke orangtua saya.

Jadi waktu itu saya sedang terburu-buru dan niatnya mau mengambil jalan pintas ke kampus tanpa melewati bundaran kampus yang seharusnya. Belum sampai melanggar marka jalan itu, mobil dari arah kiri menyenggol motor saya dan alhasil saya jatuh, helm lepas, spion pecah, jempol kanan retak, pergelangan tangan kanan gak bisa gerak. Ini adalah kecelakaan pertama saya semenjak saya bisa mengendarai motor. Oleh karenanya ketika di rumah sakit saya langsung mengabari Mama saya di rumah. Saya langsung ditelepon dengan nada suara yang biasa saja. Ya tapi saya yang nangis, hehe. Saya menceritakan semuanya di telepon tanpa memikirkan perasaan orangtua yang mendengarnya.

Ketika saya dibawa pulang oleh Paman saya, beliau bilang sesuatu ketika di mobil, "Kamu gakpapa kan, Pi? Harusnya tadi gak usah kasih tau mamamu. Tadi mamamu nangis langsung nelpon aku."

Masya Allah! Mendengar itu cukup membuat saya menyesal memberi kabar buruk ke orangtua tanpa memikirkan perasaan mereka. Mungkin waktu itu mama saya sedang berakting tidak khawatir, tapi padahal saya sudah membuat mama saya mengeluarkan air mata. Kalau ingat ini, saya sedihnya bukan main. Kenapa saya begitu ceroboh berkata?!! Memang penyesalan ada di belakang, kalau di depan namanya pendaftaran. hehe

Untungnya (masih ada untung), dalam kecelakaan tersebut saya tidak perlu merepotkan orangtua untuk membayar uang rumah sakit, karena alhamdulillah si penabrak mau bertanggung jawab. Alhamdulillah.. Bagaimana ketika kita sudah membuat orangtua menangis, lalu membuat mereka mengeluarkan sejumlah uang? Anak memang masih tanggung jawab orangtua, namun anak harus menjaga kesehatan dan keamanan diri agar orangtua selalu tersenyum dan lega dengan kabar kita.

Boleh jadi dengan mengabarkan suatu hal dengan halus walaupun kabarnya tidak menyenangkan. Yang terpenting tetaplah kesehatan. Oleh karenanya, saya sangat tidak setuju dengan anak-anak yang menghemat uang mereka dengan menghemat makan. Karena dampak merusak pola makan cukup besar dan mungkin lagi-lagi akan membuatorangtua menangis.

Waktu kerja praktik kemarin adalah bersamaan dengan bulan puasa. Membuat pola makan saya sangat tidak teratur. Ketika bangun sahur, saya seringkali hanya minum air putih saja atau dengan makan mie instan saja. Belum lagi ditambah dengan pekerjaan yang diberikan di tempat kerja. Mungkin bagi saya biasa saja, toh saya masih bisa hidup dengan keadaan seperti itu.

Tapi ketika saya pulang kampung dan orangtua melihat tubuh ini yang semakin kurus kerempeng, mama saya langsung bilang, "Ya Allah, Pi. Kurusnya juga badanmu. Kurus banget. Kasihan mama ngelihatnya.".

Saya melihat kekhawatiran itu pada mata Mama saya. Ungkapan itu benar-benar tulus dari hatinya. 

Saat itu saya sadar bahwa orangtua selalu menanti kedatangan kita dan berharap keadaan kita selalu sehat dan seger. Oleh karenanya ketika di rumah, saya melakukan perbaikan gizi. hehe

Sekarang saya mengembalikan tekad itu, saya harus sehat dan tidak kurus. ^_^
Makan 3X sehari dan berhati-hati dalam berkendara. Kalau bisa ditambah berolahraga walau tidak setiap hari.

So, buat kalian jangan sampai sakit gara-gara jarang makan, ya! Secara tidak langsung itu membuat orangtua bersedih ketika mereka mengetahuinya. Walaupun kalian tidak memberi tahu kalian jarang makan, tapi mereka akan tahu ketika kalian sakit. Jadi pilih yang mana? ^_^

Semoga note ini bisa dijadikan bahan renungan bagi yang mengalami kejadian yang sama dengan saya. Diambil positifnya aja ya, jeleknya dibuang. ^_^



eat well, live well!