Archive for September 2014

Liburan sambil mikirin Skripsi *late post*


posted by Redblack Ophie on , , , ,

No comments

Mau nulis ini dari dulu gak jadi-jadi. Biasa, penyakit 5 huruf (m-a-l-a-s). Akhirnya sekaranglah baru jari-jari ini mau mengetikkan sedikit pengalaman berharga di akhir semester yang penuh perjuangan. Sekarang statusnya Sarjana Komputer setelah resmi diwisuda dari kampus ITS Surabaya tercinta tanggal 20 September lalu. Penuh haru namun terbayar sudah perjuangan 8 semester dengan ribuan tetesan air mata dan keringat untuk menyelesaikan beban-beban kredit semester (lebay).

Semester 8 aku jalani dengan SKS tersisa, yakni 6 SKS, tinggal satu mata kuliah yang notabene adalah pintu gerbang gelar sarjana, ialah Tugas Akhir alias Skripsi. Sengaja menyisakan satu matkul ini dengan sangat spesial, selain biar fokus ngerjain, juga lebih fleksibel untuk mengatur waktu, mengingat semester ini banyak jadwal yang mengharuskan aku pulang kampung untuk beberapa acara keluarga. Bila ditotal, dalam satu semester (setelah semester 7), dimulai dari liburan semester 7 sampai lebaran tahun ini, aku bolak balik pulkam uda 4 kali. Alamak!! Aku sih seneng ya, jarang-jarang aku bisa pulang sering kayak gini, maklum, kampungku di Kalimantan. Biasanya satu semester sekali baru pulang.

Waktu liburan semeter 7, seperti biasa terbang ke kampung halaman. Jangan dikira aku kalau di rumah bisa tidur leha-leha, disana malah aku selalu membantu ortu bekerja. Anggaplah itu kantor (bahasa kerennya), yang terletak hanya beberapa langkah dari rumah. Bangun pagi mengantar adik sekolah, lanjut mandi dan pergi ke kantor untuk membantu mencatat dan membuat nota orderan. Ceilehhh kantor? *sambil cekikikan ngetik*

Hari-hari liburan di kampung halaman sangat menyenangkan, karena setiap hari bisa makan sehat dan selalu berkumpul dengan keluarga. Namun di tengah-tengah itu ada yang aku khawatirkan, ialah sebuah pembicaraan tentang 'skripsi'. Hal kayak gini yang bikin aku deg-degan. Hari demi hari kulewati tanpa pertanyaan seputar itu. Tapi pada akhirnya ortu pun menanyakan hal itu ketika gak sengaja nonton berita tentang seorang mahasiswa bunuh diri gara-gara gak dapat judul skripsi

"Kamu gimana, Pi? udah punya judul Skripsi, kan?"

*nelan ludah* Sontak aku jawab punya lah, karena sebelumnya aku sudah pernah konsultasi judul skripsi ke salah satu calon Dosen Pembimbing Skripsi di kampus. Respon beliau positif dan menganggap ideku layak untuk dijadikan topik TA. Untuk memperkuat skripsi itu juga perlu data real, pada topik ini aku manfaatkan data penjualan dari usaha ortu ini. Jawabanku bisa jadi memuaskan ortuku. Soalnya habis itu gak bahas skripsi lagi, Hehe

Sebenarnya skripsi ini cukup membuatku galau banget, soalnya ada beberapa teman yang sudah pada sidang proposal di semester 7. Bahkan ada yang lulus 7 semester. Walau teman-teman dekatku belum. Oleh karenanya kita sama-sama galau. Haha 

Hati dan ide skripsiku agak bertolak belakang. Perlu diketahui bahwa di jurusanku terdapat 3 laboratorium (lab) khusus Tugas Akhir. Lab ini yang menentukan jenis dan dosen pembimbing tugas akhir kami nantinya. Anggap saja Lab 1, Lab 2, Lab 3. Aku ingin mengembangkan kemampuanku pada Lab 3, tapi topik yang ada di otakku cocoknya untuk Lab 1. Makanya kemarin aku konsultasinya sama Dosen dari Lab 1. Rasanya hati ini gak sreg. 

Dengan tujuan agar ortu gak khawatir, aku gak terlalu menampakkan kegalauan ini ketika di rumah. Yang paling penting adalah aku harus lulus tepat waktu. Harga mati dah. Alhamdulillah kan lulus Wisuda #110 ITS. Kisah skripsian bakal aku tulis terpisah (tapi kalau lagi rajin nulis). 

Wassalam..

Tes Golongan Darah di PMI Surabaya


posted by Redblack Ophie on , , , ,

1 comment

Sampai usia 22, aku belum tahu golongan darahku apa. Soalnya belum pernah tes golongan darah, apalagi donor darah. Gak yakin kalau mau donor darah, pasti ditolak, soalnya badan ini kurang berisi alias kurus. wakakakaak. 

Hari ini aku tes golongan darah sama salah satu temanku. Dianya ngajak karena penasaran sama golongan darahnya, ya aku juga sih penasaran. Yah gimana ya sekarang lagi musimnya artikel atau bacaan tentang karakter kita berdasarkan goldar ini. Aku sih yakin kalau aku goldar O, gimana lagi kan ortu dua-duanya goldar O. Kalau aku bukan O, terus aku anak siapa? hahaa. Selain itu waktu baca-baca juga goldar O kurang lebih karakternya kayak aku, yang kalau ngerjain tugas suka pada jam-jam terakhir. wkwk

Kita sudah pernah ke puskesmas area kampus sih dulu untuk tes goldar, tapi kesiangan, uda tutup. Katanya kalau mau tes goldar kudu pagi-pagi, jam 8an gitu. Jadi gak jadi deh. Untuk yang hari ini tadi, pilihan kita tertuju pada salah satu gedung PMI di Surabaya. Kita memilih disana karena sudah tentu yang diurus pasti masalah darah-darahan. haha. Selain itu temanku tadi juga mau sekalian donor darah. Aku nggak dulu deh, mau gemukin badan dulu. hehe

Sampai disana, karena cuma aku yang mau tes darah, jadi cuma aku yang mendaftar di loket administrasi dan membayar biayanya yang sangat terjangkau. Setelah itu disuruh cari ruang apa gitu, lupa. Tempatnya di lantai 2. Namun sebelum kesana kita mampir dulu di loket donor darah. Jadinya temanku tadi mendaftar dengan mengisi fornulir calon pendonor, Ada 3 jenis formulir, pendonor baru, pendonor rutin, dan pendonor rombongan. Ya tentu saja dia mengisi yang pendonor baru. Kan belum pernah donor. haha. Betapa takjubnya aku waktu ngeliat beberapa orang mengisi form donor rutin. Masyaa Allah. 

Setelah itu temanku kasih formnya ke petugas loket, nunggu panggilan. Akhirnya tiba gilirannya, dia dites goldarnya apa, terus dites HBnya. Eh, siapa nyana, dia gugur di tes pertama. Gak jadi deh donor. hehe. Setidaknya bisa tau goldarnya secara gratis. hehe.

Habis itu gantian dia yang nemenin aku nyari sebuah ruangan di lantai 2, bingung dah kita soalnya nama ruangannya gak ada yang sama dengan nama yang kita disuruh nyari. Akhirnya kita tanya ke salah satu ruangan yang berisi staff PMI disana. Dikasih tau, terus nemu lah ruangannya. Aku diminta mengisi identitas di sebuah kartu goldar yang dikasih. Setelah itu aku masuk di ruangan tadi dan ditusuklah salah satu jariku dengan sebuah alat (lebih mirip pulpen) untuk mengeluarkan darahku sesuai kebutuhan. Habis itu aku disuruh menunggu di luar kurang lebih 15 menit.

Di depan ruangan aku duduk lagi dengan temanku yang tadi. Aku dagdigdug apa golongan darahku. Kenapa aku degdegan? Haha. Karena aku takut goldarku bukan O. Kalau kenyataan demikian, maka aku anak siapa perlu dipertanyakan kembali. Apalagi wajahku tidak mirip dengan saudara-saudaraku yang lain. Hiks.

Akhirnya keluarlah hasil tesnya. Dan, taraaaaaa!!!! I'm an O, sodara sodaraaaaaaaaa!!!

Kartu golongan darahku

Seneng bukan kepalang lah. Cuma aku yang tahu perasaan ini. wkwk. Sekarang kita uda tahu goldar kita masing-masing. Jadi tau deh karakter kita cocok gak sama yang di artikel-artikel itu, apa cuma asal nulis aja. Hayoooo ^^