Liburan sambil mikirin Skripsi *late post*


posted by Redblack Ophie on , , , ,

No comments

Mau nulis ini dari dulu gak jadi-jadi. Biasa, penyakit 5 huruf (m-a-l-a-s). Akhirnya sekaranglah baru jari-jari ini mau mengetikkan sedikit pengalaman berharga di akhir semester yang penuh perjuangan. Sekarang statusnya Sarjana Komputer setelah resmi diwisuda dari kampus ITS Surabaya tercinta tanggal 20 September lalu. Penuh haru namun terbayar sudah perjuangan 8 semester dengan ribuan tetesan air mata dan keringat untuk menyelesaikan beban-beban kredit semester (lebay).

Semester 8 aku jalani dengan SKS tersisa, yakni 6 SKS, tinggal satu mata kuliah yang notabene adalah pintu gerbang gelar sarjana, ialah Tugas Akhir alias Skripsi. Sengaja menyisakan satu matkul ini dengan sangat spesial, selain biar fokus ngerjain, juga lebih fleksibel untuk mengatur waktu, mengingat semester ini banyak jadwal yang mengharuskan aku pulang kampung untuk beberapa acara keluarga. Bila ditotal, dalam satu semester (setelah semester 7), dimulai dari liburan semester 7 sampai lebaran tahun ini, aku bolak balik pulkam uda 4 kali. Alamak!! Aku sih seneng ya, jarang-jarang aku bisa pulang sering kayak gini, maklum, kampungku di Kalimantan. Biasanya satu semester sekali baru pulang.

Waktu liburan semeter 7, seperti biasa terbang ke kampung halaman. Jangan dikira aku kalau di rumah bisa tidur leha-leha, disana malah aku selalu membantu ortu bekerja. Anggaplah itu kantor (bahasa kerennya), yang terletak hanya beberapa langkah dari rumah. Bangun pagi mengantar adik sekolah, lanjut mandi dan pergi ke kantor untuk membantu mencatat dan membuat nota orderan. Ceilehhh kantor? *sambil cekikikan ngetik*

Hari-hari liburan di kampung halaman sangat menyenangkan, karena setiap hari bisa makan sehat dan selalu berkumpul dengan keluarga. Namun di tengah-tengah itu ada yang aku khawatirkan, ialah sebuah pembicaraan tentang 'skripsi'. Hal kayak gini yang bikin aku deg-degan. Hari demi hari kulewati tanpa pertanyaan seputar itu. Tapi pada akhirnya ortu pun menanyakan hal itu ketika gak sengaja nonton berita tentang seorang mahasiswa bunuh diri gara-gara gak dapat judul skripsi

"Kamu gimana, Pi? udah punya judul Skripsi, kan?"

*nelan ludah* Sontak aku jawab punya lah, karena sebelumnya aku sudah pernah konsultasi judul skripsi ke salah satu calon Dosen Pembimbing Skripsi di kampus. Respon beliau positif dan menganggap ideku layak untuk dijadikan topik TA. Untuk memperkuat skripsi itu juga perlu data real, pada topik ini aku manfaatkan data penjualan dari usaha ortu ini. Jawabanku bisa jadi memuaskan ortuku. Soalnya habis itu gak bahas skripsi lagi, Hehe

Sebenarnya skripsi ini cukup membuatku galau banget, soalnya ada beberapa teman yang sudah pada sidang proposal di semester 7. Bahkan ada yang lulus 7 semester. Walau teman-teman dekatku belum. Oleh karenanya kita sama-sama galau. Haha 

Hati dan ide skripsiku agak bertolak belakang. Perlu diketahui bahwa di jurusanku terdapat 3 laboratorium (lab) khusus Tugas Akhir. Lab ini yang menentukan jenis dan dosen pembimbing tugas akhir kami nantinya. Anggap saja Lab 1, Lab 2, Lab 3. Aku ingin mengembangkan kemampuanku pada Lab 3, tapi topik yang ada di otakku cocoknya untuk Lab 1. Makanya kemarin aku konsultasinya sama Dosen dari Lab 1. Rasanya hati ini gak sreg. 

Dengan tujuan agar ortu gak khawatir, aku gak terlalu menampakkan kegalauan ini ketika di rumah. Yang paling penting adalah aku harus lulus tepat waktu. Harga mati dah. Alhamdulillah kan lulus Wisuda #110 ITS. Kisah skripsian bakal aku tulis terpisah (tapi kalau lagi rajin nulis). 

Wassalam..

Leave a Reply