Libur Kuliah vs Libur Kerja


posted by Redblack Ophie on , , , , ,

No comments

Kurang lebih dua bulan ini saya telah bekerja di salah satu perusahaan IT di Jakarta. Rasanya benar-benar berbeda. Tugas kuliah dan kerjaan emang beda banget. Beruntung, waktu kuliah dulu kami sudah sering mengerjakan tugas di kampus sampai malam hari, jadi agak terlatih untuk bekerja lembur. Dan terasa santai sekali ketika saya bisa pulang tepat waktu (kalau di kantor saya jam kerja sampai jam 5 sore). Di bulan pertama, saya sebagai karyawan baru, masih memasuki fase pelatihan mengenai pekerjaan apa yang akan saya kerjakan nantinya. Beruntungnya lagi, kerjaan saya sangat cocok dengan latar belakang jurusan kuliah saya, jadi saya tinggal mengulang saja materi dan dengan tambahan praktik secara nyata disini.


Di akhir tahun kemarin, saya baru merasakan suasana perencanaan mudik dari para senior yang bekerja disini. Mereka sibuk memesan tiket mudik dan mengajukan cuti di antara tanggal kejepit ( Tahun Baru 2015 yang bertepatan dengan hari Kamis). Salah satu senior menanyakan saya, "Gak mudik, Sov? Ada tanggal kejepit tuh, tinggal pilih mau libur natal atau libur tahun baru". Saya yang baru masuk kerja dan sama sekali gak kepikiran untuk cuti, sedikit tidak menanggapi ajakan cuti tersebut. Setelah beberapa hari saya terpikir bahwa dalam setahun, setiap karyawan mendapatkan jatah cuti 12 hari. Tersadar bahwa, cuti ini memang selalu dipakai saat hari raya dan tahun baru, sisanya menyesuaikan dengan tanggal merah di kalender. Apalagi kemarin setelah wisuda, saya belum sempat pulang kampung untuk menikmati quality time bersama keluarga disana. Foto wisuda bareng sekeluarga aja belum ada, padahal toganya gak dibalikin ke kampus supaya bisa dipakai buat foto-foto disana.

Akhirnya saya mencoba untuk mengajukan cuti 2 hari ditambah tahun baru dan Sabtu Minggu. Lumayan kan kalau diakumulasi bisa 5 hari tuh liburnya. Nyontek-nyontek dari senior juga sih mereka cutinya tanggal berapa. Haha. Bisa diramal deh akhir tahun sepi tuh kantor. Dari pada saya sendirian, hiiiiii...

Tibalah hari H-1 Tahun Baru 2015, saya siap berada di Bandara CGK untuk check-in. Ini pertama kalinya juga saya berjuang sendiri ke bandara, di kota segede ini, dan pertama kalinya naik DAMRI. Itu menandakan bahwa saya benar-benar sudah dewasa dan dipercaya ortu untuk bisa berjalan sendiri tanpa ditemani siapa-siapa. Ya iyalah. Dah umur berapa, Pi. 

koper gua
Waktu saya mengantri di loket check-in, saya menyempatkan untuk memotret koper saya, dan meng-upload-nya di salah satu chat grup di ponsel saya dan mengucapkan 'Selamat Tahun Baru' kepada teman-teman saya. Ada salah satu teman yang menanggapi begini, 'Wew, pulkam pi?'. Yes, of course! Karena libur kerja berbeda dengan libur kuliah. Pada saat kuliah, saya yang notabene anak perantauan, yang kalau mudik gak bisa seenaknya tiap minggu mudik, karena kampung yang jauh dan mahal jika harus sering-sering pulang, jadi hanya bisa pulang ketika liburan semester saja, alias 2 kali setahun. Itu karena libur kuliah panjang banget bisa sampai 2 bulan. Nah kalau sekarang, saya cuma dapat cuti 12 hari per tahun, men! Gak bakal ada liburan panjang lagi, men! Libur 5 hari sudah sangat berharga bagi para pekerja untuk menikmati quality time bersama keluarga. Itu pun dibantu sama tanggal merah yang menjepit hari kerja. Sekaligus jadi hari cuti bareng bagi kantor saya hehe.

Alhamdulillah liburan 5 hari kemarin sangat menyenangkan bersama keluarga saya. Keluarga tercinta yang selalu menerima, mendoakan, dan mendukung apapun keputusan saya. Thank You, Mom, Dad, Kakak, Adek2ku. Love u full!

Leave a Reply