Dia


posted by Redblack Ophie

1 comment

Ada yang berbeda sebulan terakhir. Yang semula tidur di kamar sendiri, sekarang insyaa Allah berdua. Yang semula kerja sendiri, kadang2 ada yang nemenin kalau pas suami kerja masuk siang. Apa? Suami? Hehe

Alhamdulillah wa syukurillah. Ya Robbi, jika tanpa izin-Mu, tidak akan bersatu kami. Cerita masa lalu kami masing-masing, dan dengan kehendak-Mu, maka kami bertemu dan mengikat janji suci di hadapan-Mu, di hadapan Papa, saksi, keluarga, dan semua tamu yang datang. Lelaki yang tahun lalu, aku bahkan belum tahu dia seperti apa. Yang aku tahu dia anak teman orangtuaku. Allah akan memisahkan yang tidak berjodoh, dan menyatukan yang berjodoh, lantas apa yang perlu dikhawatirkan?

Sebulan yang mengubah hidup ini menjadi lebih bahagia. Ada sosok yang melindungiku, menaungiku, membimbingku setelah orangtuaku. Sosok yang istimewa, yang menjadi pilihan orangtuaku, yang dipercaya bisa menjadi yang terbaik untukku.

Aku bahagia, setiap pagi melihat senyum candamu yang merekah, menasihatiku dengan kelembutan, mendengar keluh kesah dan menenangkan hati dan pikiranku, membantuku menyelesaikan sesuatu, pokoknya suamiku, dirimu begitu istimewa.

Entahlah, bagiku dia sosok yang benar-benar bisa menerima kekuranganku, melengkapinya, dan kami sedikit banyak punya selera yang sama. Dan itu sangat menenangkan dan menyenangkan. :)

Begitu menyenangkannya ketika dia kerja shift pagi, dia tidak berangkat sebelum aku selesai mandi agar bisa berpamitan. Aku sangat senang ketika sore aku melihat motor yang sudah diparkir di depan rumah ketika aku baru pulang kerja. Itu artinya, dia tidak lembur. Maafkan aku yang belum ada ketika kau pulang, karena jam pulang kerjamu 1 jam lebih dulu dariku.

Begitu menyenangkannya ketika dia kerja shift siang, paginya dia menyempatkan waktunya menemaniku pergi ke bank untuk melakukan transaksi, rutinitasku setiap pagi. Dia menungguku untuk makan siang bersama lalu berangkat kerja. Dia sangat menyenangkan.

Aku selalu senang ketika harus menyiapkan baju kerjamu, menyusun pakaianmu, menyiapkan piring untukmu, membuatkan minum yang kau mau, membangunkanmu di waktu2 yang kau minta untuk dibangunkan.

Suamiku, ketika dia pulang kerja malam, aku selalu ingin menunggunya pulang untuk makan malam bersama. Walau dia bilang, kalau aku lapar makan saja duluan.

Kata orang, di awal pernikahan adalah waktu untuk menyesuaikan kebiasaan, tak lepas dari seringnya cekcok untuk perlahan saling mengerti. Tapi sebulan ini, hidupku berubah menjadi pribadi yang merasa sangat bahagia sebagai istrinya. Alhamdulillah tak pernah ada cekcok. Dia, sangat menyenangkan dan menenangkan. :)

I love you, my husband! <3

1 comment

Leave a Reply