Cerita Skripsian Part 1 : Galau Milih Lab Tugas Akhir #latepost


posted by Redblack Ophie

No comments

Januari - Juli 2014 #latepost

Buat saya, bisa menyelesaikan Tugas Akhir alias Skripsi adalah suatu prestasi. Karena sejatinya skripsi bisa selesai karena adanya kemauan. Sekali saja saya malas, skripsi saya bisa-bisa terhenti di tengah jalan. Skripsi pun ada nilainya. Walau hanya 1 mata kuliah, ia menelan sebanyak 6 sks. Dan itu sangat berpengaruh pada hasil akhir IPK saya. Nilai sempurna pada skripsi adalah apresiasi tinggi bagi saya.

Saya senang ketika skripsi itu bukan hal yang harus dikerjakan secara berkelompok. Karena jujur, selama kuliah saya mengalami banyak hal gak enak soal kerja kelompok. Maka dari itu, saya setuju jika skripsi harus dikerjakan sendirian, yang artinya nilai yang didapat pun adil, tanpa ada yang 'nebeng' nilai.

Haha. Sepertinya artikel ini dibuka dengan mood yang jelek ya. Sebenarnya saya cuma mau berbagi kisah saya mengerjakan skripsi dari mulai cari judul sampai sidang akhir. Semoga bermanfaat ^^

- Topik Skripsi -

Di akhir semester 7, terus terang saya galau. Saya sudah punya bahan skripsi, yakni data penjualan. Mau saya apakan pun sudah terpikir. Tapi, gak sesuai dengan Lab yang saya mau.

Jadi di jurusan saya ada 3 lab, pertama PPSI, lupa kepanjangannya. Pokoknya tentang pengembangan SI lah, terus poin penilaiannya dititikberatkan pada dokumentasi ala ala SI banget. Pusing saya kalo masuk Lab ini. Hehe. Buku skripsi bakal tebel banget, tiap bimbingan kudu diprint? alamak bangkrut lah. Gak cocok banget buat saya lah pokoknya.

Lab kedua, DSS alias Decicion Support System, semua tentang analisis, teoritis, algoritmatis, uda kayak anak Science lah haha. Saya sedikit cocok, tapi saya gak suka hal-hal yang terlalu teoritis. Mati saya kalau dipertanyakan dari mana sumber2 teori yang saya dapat. Hahaha

Yang ketiga, E-Business. Disini tentang implementasi. Saya tertarik dengan lab ini, karena tidak banyak teori, yang penting implementatif, aplikatif, dan berbobot. Saya pengeeen banget masuk lab ini. Karena saya lebih tertantang untuk mengembangkan jiwa koding saya dibanding teoritis, analitis, deskriptif. Haha

Jadi, topik skripsi saya lebih cocok di Lab DSS. Saya punya data, dan saya analisa dengan algoritma tertentu. Tapi saya galau, saya gak mau tenggelam dalam pencarian teori2 yang kuat yang mendukung kemasuk-akalan topik ini. Analisanya kudu mendalam. T.T

Alhasil, saya kudu cepet2 nemuin dosen buat konsultasi.

- Nyari Dosen Pembimbing -

Sebelum liburan semester 7, saya memberanikan diri untuk menemui satu dosen yang berhubungan dengan topik yang saya punya. Beliau mendengarkan dengan sabar, dan mengatakan itu memungkinkan untuk menjadi topik TA.

Liburan semester 7, bisa cukup tenang dengan dimungkinkannya topik saya oleh seorang dosen. Tujuan pulang kampung pun jelas, salah satunya mengopy data penjualan yang akan saya pakai untuk bahan skripsi. Data itu dari toko keluarga sendiri sih. Hehe

Semester 8 tiba. Semester yang dikhususkan untuk skripsian bagi saya, karena sudah tidak ada mata kuliah lain yang perlu saya tempuh. Sudah tidak ada jadwal kuliah, hanya saya sendiri yang harus mengatur kapan harus ke kampus untuk bertemu dosen. Waw, suatu hal yang baru bagi saya, dan juga menantang. Haha

Minggu pertama semester 8, saya langsung ke dosen yang dulu bilang topik saya bisa dijadikan bahan skripsi. Datanglah saya ke ruangan ibu dosen. Kesimpulannya topik saya bisa dikembangkan, ditambahkan bobotnya karena terlalu sederhana. Di samping itu, utamanya saya belum dapat dosen pembimbing 1. Dosen yang sekarang masih dosen pembimbing 2. Dan Ibu dosen ini berada pada Lab DSS. Saya kan masih ragu untuk masuk Lab itu. T.T

Pembahasan dosen 1 dimulai, saya bilang ke Ibu dosen kalau saya tertarik dengan satu dosen yang sepertinya bisa dijadikan dospem 1. Dosen dengan mata kuliah yang sama dengan Ibu, tapi beda Lab, yaitu E-Business. Dosen ini dulu dosen pengganti ibu waktu ibu tidak bisa mengajar, dan menariknya, cara mengajarnya enak sekali dengan sesekali menyelipkan joke2 yang menghibur mahasiswa. Bapak Dosen yang baru pulang dari S3 di luar negeri, dosen senior, yang seharusnya bisa jadi pembimbing 1, dan yang terpenting dosen ini favorit saya. ^^

Ibu Dosen (selanjutnya disebut Ibu Dosen R)  setuju, dan menanyakan ke staff TU, apakah Pak Dosen itu bisa dijadikan dospem 1, yang notabene baru pulang dari S3, apalagi Pak Dosen ini (kemudian disebut Pak Dosen E) sudah memiliki NIDN. Sudah tentu bisa dijadikan dospem 1. Dengan harapan bisa cross Lab, hihi, saya bisa masuk ke Lab E-Business jika Pak Dosen E bisa jadi dospem 1 saya.

Nah karena saya bakal ke Lab E-Business, Bu Dosen R menyarankan saya untuk bisa meng-embed ide saya pada sebuah aplikasi alias ngoprek aplikasi. CALL!! I get it! Seakan semua berjalan sesuai keinginan. Hihihi

Sekarang tugas saya adalah menghubungi Pak Dosen E untuk menjadi dosen pembimbing 1 saya. Tak perlu tunggu apa-apa lagi, langsung saya email Pak Dosen E. Dan voila! Sekejap ada balasan dari Pak Dosen E. Yeayyy bukan main senangnya, Bapaknya baik banget, dengan senang hati menerima saya, dan minta saya untuk menemui beliau secepatnya. Yuhuuuuu...

Esok harinya saya langsung menemui Pak Dosen E, dan saya resmi jadi anak satu-satunya alias anak bimbingan tunggal dari Pak Dosen E. Soalnya gak ada yang tau sih kalau Pak Dosen E bisa jadi pembimbing 1. Hahaha


-----------------------

To be continued....

Leave a Reply