Gung Ho : Film jadul yang berisi banyak pengetahuan dan motivasi


posted by Sovie Putri Surya on ,

No comments

A. Sinopsis
Pabrik mobil lokal di Hadleyville, Pennsylvania, yang memperkerjakan sebagian besar pekerja kota, telah ditutup selama sembilan bulan. Mantan mandor, Hunt Stevenson, pergi ke Tokyo untuk mencoba meyakinkan Assan Motors Corporation agar membuka kembali pabriknya. Perusahaan Jepang setuju, dan saat kedatangan mereka di Amerika Serikat, mereka mengambil kesempatan dari pekerja yang menganggur. Para pekerja tidak diizinkan berserikat buruh, upah dibayar lebih rendah, difokuskan hanya untuk pabrik, dan diberikan standar efisiensi dan kualitas yang tampaknya mustahil bagi orang Amerika.
Dalam menjalankan pekerjaan ini, terdapat kebiasaan-kebiasaan orang Jepang yang dianggap lucu oleh orang Amerika, pekerja diwajibkan senam setiap pagi, dan mereka melihat eksekutif Jepang makan siang dengan sumpit dan mandi bersama di sungai dekat pabrik. Namun di sisi lain, para pekerja Amerika ini memberikan kebiasaan kerja yang buruk dan kurang perduli terhadap pengendalian mutu produk.
Eksekutif Jepang yang bertanggung jawab atas pabrik ini, Oishi Kazuhiro, yang telah gagal dalam karir bisnisnya karena terlalu lunak dalam menghadapi pekerjanya. Ketika Hunt pertama kali bertemu Kazuhiro di Jepang, Kazuhiro sedang diejek oleh rekan-rekannya, dan dituntut untuk memakai pita rasa malu. Dia telah diberi satu kesempatan terakhir untuk menebus kesalahannya dengan menjadikan pabrik Amerika berhasil dan sukses. Ia meminta Hunt untuk menjadi penghubung antara manajemen Jepang dan pekerja Amerika untuk memperlancar transisi dan meyakinkan para pekerja untuk mematuhi aturan baru. Menjadikan pekerjanya lebih peduli dengan perusahaan dibandingkan dengan kesejahteraan, Hunt berusaha sebisanya untuk mengelabui para pekerja Amerika agar mengikuti aturan tersebut. Namun benturan budaya sangat besar dan dia mulai kehilangan kontrol.
Dalam upaya memecahkan masalah ini, Hunt membuat kesepakatan dengan Kazuhiro, bahwa dalam satu bulan, pabrik harus bisa memproduksi 15000 mobil agar menjadi pabrik terbaik seperti pabrik-pabrik di Jepang. Jika berhasil, upah pekerja akan dinaikkan dan akan dibuka lapangan kerja bagi para penganggur yang tersisa di kota ini. Namun jika pekerjaan tersebut tidak bisa dilakukan dengan sempurna, maka keadaan akan sama, mereka tidak akan mendapat apa-apa. Hunt mengadakan pertemuan dengan pekerjanya, dan mendeklarasikan tentang kesepakatan tersebut. Tapi di bawah tekanan orang banyak, Hunt berbohong dengan mengatakan bahwa jika mereka membuat 13000 mobil saja, mereka sudah bisa mendapatkan kenaikan gaji. Setelah hampir satu bulan bekerja dengan target mobil 13000, kebohongan Hunt terungkap dan pekerja memustuskan untuk mogok kerja.
Karena mogok, Assan Motors berencana untuk meninggalkan pabrik lagi, yang berarti akhir dari kota ini. Hunt menjelaskan bahwa alasan sebenarnya ini terjadi adalah karena pekerja Amerika banyak meninggalkan etos kerja yang ditetapkan oleh Jepang. Para buruh sudah tidak memperdulikan Hunt. Hunt berharap untuk menyelamatkan kota dan menebus penipuan yang dia lakukan. Dan Kazuhiro, putus asa untuk membuktikan kemampuannya kepada atasannya. Oleh karenanya, kedua orang ini kembali ke pabrik dan menyelesaikan 2000 mobil yang tersisa. Karena terinspirasi melihat ini, para pekerja Amerika kembali dan terus berusaha mencapai tujuan mereka. Tepat sebelum pemeriksaan akhir, Hunt dan para pekerja menggenapkan jumlah mobil dengan mobil-mobil yang setengah jadi. Tipuan itu gagal, namun bos besar, Mr. Sakamoto begitu kagum dengan kinerja buruh dan menyebut mereka “a Good Team”. Artinya Mr. Sakamoto merasa puas dan menghargai kerja keras para pekerja serta menyetujui kenaikan gaji para buruh.

B. Pembelajaran

1)  Kejujuran

Akibat dari ketidakjujuran Hunt Stevenson, para pekerja tidak menetapkan target produksi 15000 namun hanya 13000. Untuk terlaksananya sebuah tujuan, seharusnya diawali dengan sebuah kejujuran.

2)  Kerja Keras

Dengan kerja keras, pabrik Assans Motor di Amerika bisa kembali didirikan.

3)  Disiplin

Pabrik-pabrik besar di Jepang sukses karena kedisiplinan para eksekutif dan karyawannya.

4)  Setia Kawan

Jika seorang teman menghadapi masalah, teman yang lainnya membela.

5)  Kepemimpinan

Untuk menjadi seorang pemimpin, harus bijaksana dan juga mensejahterakan karyawannya.

6)  Musyawarah dan Demokrasi

Untuk menjadi seorang pemimpin, harus mendengarkan apa yang diinginkan karyawannya. Maka dari itu semua keputusan harus dimusyawarahkan dulu.




Leave a Reply